Perbedaan Defensive Driving, Safety Driving dan Aggressive Driving
Istilah defensive driving masih terdengar asing bagi sebagian orang, terutama jika dibandingkan dengan safety driving. Dikutip dari Trac.astra.co.id, keduanya mengacu pada keselamatan berkendara. Tapi jika dikaji lebih dalam, kedua hal ini tak sekadar cara mengemudi yang aman.
Safety Driving
Safety Driving disebut sebagai Skill-Based Driving atau berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan yang berlaku. Misalnya di Indonesia, aturan berkendara terdapat di Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Tujuan utama dari safety driving adalah untuk meminimalkan risiko kecelakaan, serta melindungi nyawa dan harta benda, baik kamu maupun pengguna jalan lainnya.
Pengemudi yang menjalankan prinsip safety driving akan memiliki perilaku berkendara yang aman, selamat, dan benar, ditambah mental positif dan kewaspadaan secara terus menerus, sebagai langkah preventif menghindari kecelakaan.
Aggressive Driving
Sesuai dengan namanya, pengemudi dengan teknik ini cenderung agresif dan tak mengindahkan keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Pengemudi seperti ini tak hanya membahayakan dirinya dan penumpang, tapi juga pengguna jalan lainnya.
Sebagai ilustrasi, saat Anda mampu menyalip kendaraan lain berarti Anda sudah memiliki kemampuan berkendara yang aman (safety driving). Namun saat Anda menyalip sambil memprovokasi kendaraan lain, tentu Anda akan masuk pada kategori aggressive driving.
source: toyota.astra.co.id